New Beginning in Ramadhan


Bulan Ramadhan memang spesial, selalu ada berkah yang datang tanpa diduga-duga. Dan sebentar  lagi ramadhan 1437 H akan meninggalkan kita. Ada banyak momen yang terjadi selama puasa tahun ini. Tiga minggu pertama di bulan ramadhan ini saya habiskan di nangor dengan mengemban tugas berat: skripsi. Hampir setiap hari hanya bergulat dengan laptop dan beberapa kertas revisian. Suasana sore menjelang berbuka puasa di gerlam yang ramai dengan pemandangan menyegarkan mata, suara jama’ah masjid dekat kosan yang berteriak membaca ‘shollu alaih’ disela-sela ibadah tarawih, dan doa niat puasa yang dibaca bersama-sama menggunakan bahasa sunda, akan menjadi momen-momen yang sulit dilupakan selama puasa disini. Tidak terasa, masa studi selama empat tahun ini akan segera berakhir dan harus rela melepas status mahasiswa.

Ramadhan sekarang menjadi spesial buat saya adalah, karena di bulan ini akhirnya gelar SE itu saya dapatkan juga. Setelah melewati kolokium di hari ke 10 ramadhan dengan lancar, saya memutuskan untuk maju sidang (thesis defence) di bulan yang sama di bulan penuh berkah ini. Alhamdulillah, rencana itu dilancarkan oleh Allah SWT, dan akhirnya bisa melewati sidang di hari ke-17 ramadhan. Walaupun sebenarnya banyak kendala yang terjadi seperti misalnya salah satu dosen penguji saya yang sedang dirawat di Rumah Sakit (semoga segera diberikan kesembuhan ya bu, amin) juga berkas sidang yang sebenarnya sulit dilengkapi dalam waktu sehari (sampai staff sekretariat mungkin sudah bosan liat muka saya, hehe), tapi sekali lagi alhamdulillah prosesnya lancar tanpa kendala berarti.

Bagaimana perasaannya setelah selesai sidang? Pertama, mungkin lega karena setelah proses skripsi yang memakan waktu 3 bulan lebih ini akhirnya selesai juga. Kedua, biasa saja. Ya rasanya setelah mendapat gelar itu biasa saja, haha. Tapi setelahnya kemudian sadar ada tanggung-jawab besar menanti didepan. Lega dan kemudian cemas. Mau kemana setelahnya, cari kerja? Mulai Bisnis? Lanjut S2? Nikah? Sepertinya pilihan terakhir paling susah nih. Haha
Sambil memutuskan itu semua, saya memilih untuk pulang ke rumah terlebih dahulu. Siapa tahu ada pencerahan baru di rumah. Lagipula keputusan setelah lulus S1 akan kemana, menurut sebagian besar orang, adalah keputusan besar dalam hidup. Saya juga tidak ingin gegabah dengan itu semua. Tidak ingin ikut-ikutan teman, ikut-ikutan keren atau apalah. Perlu muhasabah, siapa diri saya sekarang, akan kemana saya, apa passion saya, dan apa sebenarnya tujuan utama saya. Pertanyaan-pertanyaan berat yang butuh waktu untuk menjawabnya.

Dan inilah saya yang baru, melepas status mahasiswa yang juga berarti melepas fasilitas-fasilitasnya. Tidak ada lagi diskon-diskon dengan kartu mahasiswa itu. Tidak ada lagi snack-snack gratis di seminar-seminar. Untuk sementara mungkin tidak akan ada lagi kuliah pagi, semester pendek, dan dosen-dosen dan kelas-kelas. Almamater kuning kini tesimpan rapi dilemari untuk waktu yang cukup lama. Karena pada akhirnya, kita hanya akan bisa mengenang masa-masa itu.  

Menjelang waktu buka puasa di hari terakhir ramadhan ini, tepat sebelum matahari yang sebentar lagi menghilang dari langit kota Palu, ramadhan akan meninggalkan kita :( semoga tahun depan masih bisa bertemu dengannya dengan suasana dan kondisi lebih baik. Saya percaya kita harus terus bergerak, karena hidup akan selalu ada yang pergi dan ada hal baru yang datang. We have to move forward. And for me, this is new beginning.

Selamat tinggal ramadhan 1437 H. Minal Aidin Wal faidzin, Mohon maaf lahir dan batin untuk semua.

Palu, 5 Juli 2016,




Komentar

Postingan Populer