Manglayang Summit

Akhirnya keinginan untuk naik gunung terealisasikan. Rasa kecewa karena beberapa waktu yg lalu gagal mendaki Semeru, Gede Pangrango dan Ciremai akhirnya terbayar dengan Manglayang yang letaknya tidak begitu jauh dari Jatinangor. Tinggi gunung lumayan tinggi, sekitar 1600 meter diatas permukaan laut. Cukup excited rasanya karena pendakian yang kurang persiapan ini akhirnya jadi juga. Sabtu siang kami berenam memulai perjalanan. Jalanan menuju keatas masih tergolong mudah untuk dilewati pendaki. Ya, mudah untuk pendaki kawakan, tapi cukup bermasalah untuk pendaki amatir seperti kami. Walaupun jalannya selalu nanjak dan dikelilingi jurang, kita akan menemukan spot2 tertentu dimana pemandangan sekitarnya yang keren. Rasa capek seolah tidak terasa ketika melihat kabut asap berpadu dengan pepohonan pinus yang membentang. Sesekali tawa terdengar ditengah perjalanan, kadang juga teriakan ‘break!’ menggema ketika ada salah satu dari kami yang mulai merasa lelah. Perjalanan kali ini banyak istirahatnya. Maklum, 3 dari kami adalah wanita. Wajar saja agak sedikit lebih ribet dari biasanya :D

Menuju Baru Bereum, start point Pendakian

You see adelweis in this picture? :D
Perjalanan keatas menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam. Ketika sampai dipuncak, rasa lelah itu seolah2 hilang begitu saja. Seriusan. Keringat akan mengering dengan sendirinya tertiup oleh udara yang menerpa disana sini. Di sekililing puncak kita akan melihat kejutan2 yang memanjakan mata. Kebetulan waktu itu  kami tiba tepat ketika matahari baru saja terbenam. Cahaya lampu dari rumah2 dibawah mulai banyak dan bertebaran dimana2. Langit masih berwana kemerahan. Hampir semua kota Bandung kelihatan dari sini. Jalan tol, jalan raya yang mulai padat dipenuhi orang2 yang sedang menikmati malam minggunya. Gunung Geulis berdiri dengan gagahnya dihadapan kami. Mungkin meminta untuk didaki juga. Haha waktumu akan datang, Geulis!!

Malam itu kami segera membuat tenda, tenda seadanya tanpa alas sama sekali. Membuat perapian, mencari kayu bakar dan menyeduh pop mie. Satnite yang indah sekali. Diatas puncak kami membuat lingkaran, dan mulai memainkan permainan andalan yang memanjakan orang yang suka kepo dan gibah : TOD. Walaupun sekarang katanya namanya udah berubah menjadi TOT (Truth or Truth) karena udah ga ada pilihan lagi untuk berani. Semua tinggal menunggu giliran untuk ditanyai habis2an. Haha.

Bandung from Manglayang
Amatiran :D
Satu momen keren yang akan selalu saya ingat. Momen spiritualitas ketika kami sholat berjama’ah diatas puncak dimana kalau salah gerakan sedikit aja bakal jatuh ke jurang. Sholat dimana kalian akan merasakan sensasi khusyu’ yang luar biasa. Allah terasa lebih dekat. Do’a yang kita minta akan segera terjawab karena kedekatan tempat kita dengan langit :D

Dan yang ga kalah penting : Sunrise! Perjalanan terasa sia-sia tanpa menikmati momen sunrise nya! Minggu pagi itu matahari mulai merangkak naik pukul 05:50. Dengan malu2 matahari mulai merangkak naik dan siap untuk menyinari dunia hari itu. Kaki seolah terdiam dan tak bisa kemana2 meminta untuk menikmati sunrise yang indah ini. Warna oranye nya yang khas, semakin Nampak jelas dengan bentuk bulat nya yang sempurna. Subhanallah.

Manglayang hanyalah satu dari jutaan keindahan yang dimiliki Negeri ini. Saya yakin Indonesia masih punya banyak tempat keren untuk dikunjungi. Hari itu saya disadarkan lagi. Bahwa alam Indonesia tak kalah keren dengan Negara2 lain diluar sana. Mengutip kata ian di film 5 cm, "Kalau ada yg berani menghina Indonesia, berantem sama Gue!" 



                                                                                                           @ayibram






Komentar

Postingan Populer