Tugas Bahasa Indonesia : Membuat Cerita Pengalaman Selama Prakerin

Dari sekian banyak tugas yang diberikan guru saya di Sekolah setelah selesai Prakerin, ada satu pelajaran yang tugas nya tidak begitu sulit dan relatif mudah. ya, bahasa Indonesia. Guru saya memberi tugas untuk menceritakan pengalaman kami selama melaksanakan Prakerin ( Praktek Kerja Industri ) yang diketik di kertas HVS. Karena bingung tidak tahu mau posting apa, saya berinisiatif untuk share tugas saya itu disini. Sebagai informasi, sudah hampir 2 bulan lebih saya ga update blog ini dikarenakan sibuk Prakerin, sudah banyak perubahan yang saya lakukan di blog baru saya ini. oke kita langsung saja check tugas pengalaman saya itu :

TUGAS BAHASA INDONESIA
Nama : Aulia Rahman
Kelas : XI RPL A

Nama saya Aulia rahman,  teman-teman terbiasa memanggilku dengan panggilan Ayie. Saya seorang pelajar di SMK Negeri 3 Palu Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak. Ok langsung saja, saya akan menceritakan pengalamanku selama melaksanakan Prakerin (Praktek Kerja Industri), PRAKERIN adalah salah satu kegiatan wajib untuk seluruh siswa SMK di Indonesia.
Saya di beri kesempatan untuk melaksanakan Prakerin di Pusat Pengembangan dan Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri Bandung ( P4TK BMTI Bandung ) , yang di mulai dari tanggal 11 Januari sampai 16 Mei atau kurang lebih 4 Bulan. Sangat banyak pengalaman baik senang maupun sedih yang saya dan teman-teman alami selama di Bandung. Cerita singkat ini saya mulai saat saya dan teman-teman tiba di Bandung, kami di bagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok 8, kelompok 10 dan kelompok 22 dan setiap kelompok tinggal di rumah kos ataupun penginapan yang berbeda-beda. Berada di kelompok 8 yang didominasi oleh teman-teman dekat dan semuanya jurusan RPL membuat saya betah. Kos saya tepat berada di depan Masjid Baitissalam, Masjid kebanggan warga kampung Citaman. Di Citaman inilah petualangan hidup baru saya di mulai.
Awalnya saya menempati kamar dengan 3 teman yang lain, sempit rasanya. Saya sempat merasa iri karena teman kos yang lain masing-masing menempati kamar 2 orang. Yah bagaimana lagi, namun walaupun begitu saya tetap senang. Pada hari pertama menempati kos kami dikenalkan seorang penjaga kos-kosan kami,  Heri namanya.  Orangnya gokil dan lucu kalau di ajak ngobrol. Hampir setiap waktu yang kuhabiskan di cimahi selalu ditemani oleh Mang Heri, sapaan akrabnya.  Saya punya suatu cerita yang mungkin tak pernah kulupa bersama mang Heri, suatu hari kami berencana untuk refreshing melepas penat dari tugas dan project work di Kampus. Tujuan kami adalah Curug Cimahi, salah satu tempat rekreasi yang terkenal di Cimahi. Disana terdapat air terjun yang indah yang belum pernah saya liat sebelumnya, dan ternyata Curug Cimahi ini pernah menjadi lokasi syuting salah satu film horor di Indonesia, “Air Terjun Pengantin” .  Ternyata ada fakta lain dari tempat ini,  yaitu cerita turun temurun dari masyarakat setempat yang menyebut tempat itu Angker. Awalnya saya tidak begitu percaya, namun setelah mengalami kecelakaan fatal di lokasi tersebut, saya mungkin sekarang sudah mulai percaya akan hal itu.
Kecelakaan fatal yang saya maksud adalah jatuh kejurang sekitar 20 M. Saya mengalami sedikit cedera di bagian kaki, saya terjatuh ke bawah bersama mang Heri. Dia ikut terbawa longsoran tanah yang tak kuat menahan kami. Di bawah jurang itu saya mendengan suara teriakan teman- teman yang berada diatas, mungkin mereka kira kami sudah mati. Disinilah saya sadar bahwa sifat ‘sok tahu’  atau bahasa di Kota Palu ‘ Pantoa’ dalam diri saya harus dihilangkan. Dalam keadaan takut dan pasrah untuk menghadapi kematian, saya terus berusaha untuk naik ke atas lagi. Dengan nafas yang terengah-engah dan tak mampu naik lagi, mang Heri dengan semangatnya membantu saya naik walaupun saya juga melihat dia sudah takut dan pasrah.
Alhamdulillah kami pun berhasil naik, kami memutuskan untuk pulang ke Citaman karena mang Heri sudah tahu kalau ‘penghuni’  di Curug Cimahi  ini mungkin tidak menyukai keberadaan kami yang memaksa masuk ke lokasi tersebut. Padahal tempat rekreasi ini sebenarnya tutup dari pengunjung akibat longsor, namun karena kecerobohan dan ke ’sok tau’ an  kami inilah yang mengakibatkan bencana ini. Wajar saja saya ingin sekali untuk turun, karena betapa indah dan mempesona nya air terun itu. Dari situlah saya merasa mempunyai utang nyawa pada mang Heri.
Suatu malam saat sedang bermain gitar di kamar kosan, saya di kagetkan oleh suara yang sepertinya sedang marah di luar. Ya, itu adalah sosok lelaki berkumis tebal, tetangga dekat kami. Dia merasa terusik karena suara atau musik dari laptop kami yang membuatnya tidak bisa tidur. Padahal saya merasa suara kami tidak begitu ribut. Ternyata memang di kompleks kosan kami jam 7 sudah sepi dari hingar bingar, tidak seperti di kota Palu. Dan juga cara mereka berbicara yang begitu lembut beda dengan kami orang Palu, yang kata mang Heri kalau bicara seperti orang marah, dan teriak-teriak tidak jelas. Setelah kejadian malam itu, kami mulai merubah cara bicara kami. Namun karena memang asli orang Palu, cara bicara kami tidak bertahan lama. Kurang dari lima kali kami di marahi si kumis itu.
Banyak ilmu yang saya dapat selama Diklat di kampus P4TK BMTI Bandung ini, mulai dari belajar konsep OOP, sampai belajar Jaringan yang rumit. Biasanya kegiatan yang saya lakukan setelah selesai PKL , adalah olahraga. Mulai dari bermain futsal, basket, volly ball sampai Skateboarding. Sangat banyak fasilitas yang di sediakan di P4TK, salah satunya adalah kolam renang dan Lapangan sepak bola. Dan setiap hari rabu seluruh staf dan widiaswara di P4TK melakukan kegiatan senam bersama.
Hidup lebih dari 4 bulan di Citaman mengajari saya untuk hidup mandiri. Karena tinggal di kos-kosan itu tidak sama dengan tinggal dirumah. Sebenarnya sangat banyak pengalaman dan cerita yang tak kalah seru selama saya di melaksanakan PKL di Bandung.  Namun karena saya hanya  mampu bercerita yang singkat. Saya sangat ingin sekali untuk melanjutkan kuliah di sana. Karena mungkin saya sudah jatuh cinta sama keramahan dan kesopanan orang Badung dan kota Bandung nya. Dan saya berharap bisa bertemu orang-orang di Cimahi yang telah menolong dan membantu saya selama melaksanakan Prakerin di sana. Terimakasih

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer