Start Again

Sadar atau tidak, dalam hidup ini ada saat-saat dimana keputusan besar harus kita buat. Seperti memilih kuliah dimana, jurusan apa, menikah dengan siapa dan salah satunya apa pekerjaan pertama kita setelah lulus kuliah. Untuk yang terakhir ini, saya ingin sedikit bercerita tentang my first full time job. Seperti yang sudah pernah saya tulis sebelumnya tentang kerjaan seorang Intern di salah satu startup accelerator di Indonesia, I feel so blessed karena kerjaan yang fun, surrounding by great people and learn how a startup works.  Dan tentunya yang tidak kalah pentingnya adalah kesempatan expanding network with mentors and experts (untuk ini, saya pernah sekali makan malam satu meja dengan one of outstanding leaders in Asia, Uda Wempy :p #congkak) 

One of my tough decisions after uni life that was joined one of leading startup accelerator in Indonesia, GEPI, mungkin tidak pernah saya sangka sebelumnya. Seperti yang telah saya ceritakan di tulisan sebelumnya, saya harus beradaptasi lagi di lingkungan baru yang tentunya jauh berbeda dengan waktu masih mahasiswa unyu yang lebih banyak senangnya. Tapi alhamdulillah lingkungan kerjanya very fun and cozy. Jangan bayangkan seperti kantoran pada umumnya dimana banyak sekat ruangan dan meja-meja, our room just have one table! Haha jadilah bekerja seperti kerja kelompok dengan kumpul bareng di satu meja. Berdiskusi dan brainstorming jadi lebih mudah dan mau belajar apapun juga lebih gampang. Jadi kadang ga kerasa udah waktunya makan siang :p 

Sayangnya kerjaan yang full of fun ini harus berakhir di penghujung tahun ini karena satu dan lain hal. Sebenarnya saya ingin menulis recap akhir tahun seperti yang biasa saya lakukan, tapi kali ini saya ingin bercerita sedikit tentang my short experience in the last 3 months in GEPI. 


Sudirman street

One fine day

Meski waktu yang cukup singkat, saya belajar banyak hal mulai dari membuat proposal yang menarik, writing a polite email, dan sedikit tentang kriteria startup yang layak di funding dan menarik bagi investor. Dalam kurang lebih tiga bulan yang tergolong singkat, saya berkesempatan untuk ikut membantu program-program GEPI yang cukup banyak. Kadang hadir sebagai representative di acara acara partner, misalnya Idea Fest, Sankalp Forum, dan acara demo day di kampus di Jakarta. Salah satu yang paling seru adalah Pre-Incubation Program yang bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF). Program yang diselenggarakan di empat kota di Indonesia ini bertujuan untuk mengedukasi mahasiswa dan dosen tentang dunia startup dan juga belajar business model canvas di kota-kota yang selama ini dianggap masih kurang eksposure tentang dunia startup. Empat kota itu adalah Bogor, Balikpapan, Medan dan Serang.

Balikpapan, kota beriman..

When in Medan..
The last city, Serang
 I’ve travelled to these cities to assist this program and I’ve found different lessons in each city. Dalam 3 hari kegiatan ini, ada satu hari dimana peserta yang telah dibagi kelompok, mempresentasikan ide startup mereka. Di tiap kota, saya mendengar banyak ide-ide inovatif dari para mahasiswa dan dosen yang jika saja mereka mampu merealisasikan ide startup mereka, saya yakin akan semakin banyak masalah yang dapat diselesaikan dan dapat membuat Indonesia lebih baik lagi. Di Bogor misalnya, ada yang memiliki ide untuk membuat aplikasi yang dapat mendeteksi handphone kita yang hilang. Di Balikpapan, ada yang ingin memperkenalkan pariwisata daerah dan kearifan lokal, lengkap dengan informasi oleh-oleh khasnya melalui startup.   Di Medan, ada yang mahasiswa yang ingin membuat aplikasi yang dapat menghubungkan company yang ingin mendekorasi taman gedung kantor dengan para pekerja taman. Di Serang, ide untuk membuat aplikasi bidan online yang dapat menyediakan layanan bidan dalam 24 jam muncul dari salah satu kelompok peserta. Dari tiap kota ini juga, saya kemudian mengerti bahwa startup yang sedang happening di kota-kota besar belum tentu terjadi di kota-kota lainnya. Masih ada yang tidak paham konsep startup dan bahkan disalah satu kota ada yang bertanya, “startup itu apa ya?” and that’s why GEPI-BEKRAF hadir untuk ikut spread the spirit and knowledge of entrepreneurship ke kota-kota yang selama ini masih kurang di ekspos. Buktinya mereka juga bisa dan memiliki potensi yang bisa dikembangkan.  Hopefully, this kind of event bisa dibuat lebih banyak kota lagi biar semakin banyak muncul startup-startup lokal dari seluruh Indonesia yang bisa membawa bangsa ini bisa bersaing dan lebih baik lagi. Karena membuat startup bukan tentang keren-kerenan semata, tapi bagaimana startup itu bisa menyelesaikan masalah dan bermanfaat bagi orang banyak.


Now, bak to my life. After finishing my internship, akan ada kejutan apa lagi? Tahun 2016 ditutup dengan membanggakan walaupun masih banyak harus diperbaiki. 2016 is about my academic life, and about my first job after graduated. I found myself more wise about life and still curious about what magic will happen in next years. Rasanya ingin sekali menulis highlight of 2016, ya mungkin akan saya tulis saat senggang nanti.  Semoga tahun depan our next target in life bisa dicapai, baik dalam karir, keluarga, kesehatan, sosial dan relationship kita.  Tak kalah penting, hubungan kita dengan Allah semoga semakin baik dan intens. Aamiin.

#sambut2017
#startagain

Komentar

Postingan Populer